MULAI DARI DASAR DULU


Step by step Mantappu Jiwa !!



    Selama ini mungkin banyak yang bertanya kepada kakak yang satu ini,
"Jer, gimana sih caranya bisa jago Matematika?",
 "Jer, gimana sih belajar Matematika yang bener?",
"Jerome emang pas SMA belajarnya gimana sih?" dll.

    Menurut pengalamannya, salah satu kesalahan paling umun ketika belajar Matematika (dan pelajaran-pelajaran lain) adalah, karena dari awal basicnya emang nggak kuat. Cuma ngafal rumus.

    Misalnya aja pas SMP kita ga paham konsep dasar Trigonometri, Maka pas dapet lagi bab Trigonometri di kelas 10 SMA, kemungkinan kita bakal kesulitan. Terus kelas 11 ada lagi Persamaan Trigonometri, makin kesulitan lagi. Apalagi kelas 12 ada bab Limit Trigonometri, makin WADIDAW lagi.

    So, buat kamu yang merasa lemah di bab tertentu, jangan ragu balik lagi buat belajar basicnya. Pahami konsep dasarnya sampai bener-bener ngerti.


   Ya, emang capek sih, tapi emang belajar itu harus bertahap. Ibaratnya kalau lagi bangun rumah, mulai dari pondasi dulu, baru strukturnya, baru dinding-dindingnya, pintu, atap, dst. Jerome dulu pas SMA juga gitu. Dia pelajari basic-basicnya. Dia pahami konsep-konsep dasarnya. Kalau basicnya kuat, belajar materi tingkat lanjut jadi lebih gampang. Intinya gak bisa instan guys! mie aja yang katanya mie instan harus direbus dulu pake air panas hehe. Semua butuh proses !!

   Apalagi sekarang banyak tuh aplikasi atau media yang menyediakan tutorial atau materi sekolah ataupun kuliah, tinggal buka playstore search deh aplikasi yang diinginkan.

Share:

Kuatnya ibadah dan amal saleh cerminan kesuksesan

Inspirasi dari seorang dokter muda yang berkelana menatap dunia
drGamal Albinsaid, M.Biomed.


      dokter Gamal biasa orang menyebutnya, seorang inovator kesehatan, sekaligus social entrepreneur yang mencetuskan Klinik Asuransi Sampah atau Garbage Clinical Insurance bagi masyarakat kurang mampu.
    Setiap orang yang sukses memiliki kepribadian yang baik dan mimpi-mimpi yang begitu kerasnya akan dia capai. Tak terkecuali dr. Gamal, Ia sering mendapatkan pertanyaan, bagimana dokter bisa mendapatkan penghargaan kehormatan dari Kerajaan Ingrris? apresiasi dari Presiden Rusia? menjdai pembicara dari berbagai negara?


foto dr. Gamal mendapatkan penghargaan dari Kerajaan inggris

Allahu latifun bi ibadih, Allah Maha Lembut kepada hamba-hambaNya. Ia mempunyai prinsip "Kalau kita sempurnakan niat, maka Allah akan sempurnakan pertolonganNya" dan "Kalau akherat yang kita tuju, maka dunia akan datang dalam keadaan tunduk".

foto dr. Gamal bersama Vladimir Putin saat mendapat apresiasi dari Presiden Rusia tersebut

     Selama ini banyak orang yang berfikir bahwa ibadah dan amal saleh hanya bicara soal akherat. Bagi seorang dokter muda ini tidak, ibadah dan amal saleh akan menghantarkan kita pada semangat memaknai hidup penuh ketulusan untuk menebar kebaikan, hingga kemudian menjadikan kita meraih keberhasilan yang memesona dan mengagumkan.


      Dalam perjalanan hidupnya, dr. Gamal menitikberatkan bahwa Allah adalah kunci semua keberhasilan. Ia yakin, dibalik orang-orang besar senantiasa ada amal kebaikan yang memesona. 





Share:

Ambil sisi positif disekitar kita sekalipun hal yang sederhana

Aku belajar dari seekor kucing hari ini



Minggu sore saat aku sedang santai, ada kucing yang melintas di depanku bersama dengan anak-anaknya, saat anak kucing yg masih kecil itu melihatku melihat dia, dia merasa takut dan malu sehingga enggan melewati depanku dan kembali ke sarangnya di atas rumah lt 3, sehingga sang ibu menjemput anaknya kembali , beberapa menit kemudian kucing itu datang lagi dan melihat ku kembali, anak-anak kucing itu kembali enggan melewati depanku, tetapi seakan akan aku mendengar percakapan induk kucing dan anak-anaknya "meow meow meow" yang aku merasa artinya adalah ayo nak, tidak apa-apa, ayo cobalah lewat didepan pemilik rumah ini, dia tidak akan menyakitimu, dia adalah pemilik rumah yang baik dan ramah.

Aku masih bersantai dan menunggu kucing itu lewat didepan ku, tetapi sang anak masih tetap enggan, entah mau kemana tujuan induk kucing mengajak anaknya berpindah tempat, tetapi aku yakin sang induk ingin mengajarkan dan memperlihatkan dunia luar kepada anak-anaknya, dimana tempat sebelumnya di lt 3 rumahku tidak ada stok makanan sehingga sang anak hanya menunggu induk kucing yang mencari makanan di tempat-tempat sampah dan sisa makanan untuk diberikan kepada anak-anaknya.

Mencari makanan buat anak-anaknya terkadang sang induk juga di usir kesana kemari bahkan tak jarang manusia menyakiti meskipun makanan yang diambil adalah sisa dari tempat sampah.

Dari sini aku bisa belajar, bahwa pengorbanan dari orang tua tidak ada duanya dan bertahan selamanya.

Entah kenapa tiba-tiba terlintas dari pikiran ku, aku melihat peristiwa langka sehingga aku bergegas menulis note di hpku karena aku tak sempat mengambil buku untuk mencatat karena aku takut kucing itu pergi dan momen itu hilang, sehingga apa yang aku pikirkan aku tuangkan dihp ku dan langsung mengetiknya.

Sehingga saat rumahku mulai ramai datang berkunjung teman-temanku, aku sudah tidak memperhatikan kucing itu lagi, tapi aku yakin sang induk kucing ini dengan kerja keras dan ikhlasnya akan berusaha dan berhasil membuat anak-anak nya menjadi tangguh dan pemberani kelak.
Share:

Software untuk teknik elektro



Berikut software-software yang sering digunakan anak teknik elektro. Saya rasa itu semua sudah mewakili software yang sering digunakan, kalau mungkin anda memiliki list yang bisa ditambahkan silahkan komen dibawah. Selamat mencoba dan semangat.
Silahkan di download
Share:

INDONESIA THE DIGITAL ENERGY OF ASIA

 
Pengertian Digital Economy lebih menitikberatkan pada transaksi dan pasar yang terjadi di dunia internet. Pengertian yang lebih luas dari sekedar transaksi atau pasar adalah New Economy yang menurut PC Magazine adalah “The impact of information technology on the economy“. Pengertiannya lebih menonjolkan pada penerapan teknologi informasi pada bidang ekonomi.
New Economy lahir karena keberadaan IT dan globalisasi yang menyebabkan terjadinya tingkat produktifitas dan pertumbuhan (perusahaan atau negara) sangat tinggi. Istilah New Economy memang pertama kali muncul di Amerika Serikat. Menurut studi Kauffman dan ITIF, New Economy diukur dengan sejumlah indikator yang dikelompokkan dalam lima komponen yaitu pekerjaan berbasis pengetahuan, globalisasi, dinamisme ekonomi, transformasi ke digital economy, dan kapasitas inovasi teknologis.
Di Indonesia, transaksi digital semakin berkembang. Penggunaan E-banking dalam transaksi ekonomi semakin berkembang pesat. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia juga ikut bersaing dalam dunia ekonomi digital. Economist Intelligence Unit merilis urutan negara-negara berdasarkan perkembangan ekonomi digital suatu negara. Indonesia menempati urutan 65(enam puluh lima) dari 70(tujuh puluh) negara. Pengurutan ini didasarkan beberapa segi yakni konektifitas, lingkungan bisnis, lingkungan sosial dan budaya, lingkungan hukum, kebijakan dan visi pemerintah serta konsumen. Indonesia sendiri memperoleh nilai 2.60 untuk konektivitas, 6.04 untuk lingkungan bisnis, 3.60 untuk lingkungan sosial dan budaya, 4.20 untuk lingkungan hukum, 3.88 untuk kebijakan dan visi pemerintah, 2.55 untuk segi konsumen. Secara keseluruhan Indonesia memperoleh nilai 3.60.
Dari segi konektivitas Indonesia berada di urutan 145 dengan kecepatan download 1.33Mb/s. Nilai ini sangat jauh dibandingkan dengan kecepatan internet di negara-negara lainnya. Bahkan untuk regional Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal dari negara lainnya.
Dari segi lingkungan bisnis, dengan berkembangnya penggunaan internet di sektor bisnis terjadi perubahan kultur dalam berbisnis seperti hilang atau berkurangnya perantara atau broker dalam bisnis sehingga mempersingkat saluran distribusi. Selain itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga banyak yang membangun infrastruktur dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat bantu dalam menghadapi persaingan dalam perekonomian digital.
Dari segi sosial dan budaya, masyarakat Indonesia pada saat ini sudah semakin maju. Terbukti menurut survey dari situs WorlBank.org, Indonesia mengalami peningkatan pengguna internet yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia mulai mengikuti perkembangan teknologi di dunia. Hal ini juga menjadi parameter pertumbuhan perekonomian digital suatu negara.
Dari segi lingkungan hukum, dalam menjaga kestabilan dan keamanan teknologi informasi dan komunikaasi, terutama internet di Indonesia. Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia membentuk Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure (ID-SIRTII) yang bertujuan untuk mengimbangi dengan kesiapan infrastruktur strategis untuk meminimalisir dampak negatif dari jaringan internet di Indonesia. Yang bertugas melakukan sosialisasi dengan pihak terkait tentang keamanan sistem informasi, melakukan pemantauan, pendeteksian, peringatan dini terhadap ancaman terhadap jaringan telekomunikasi dari dalam maupun luar negeri khususnya dalam pengamanan pemanfaatan jaringan, membuat/menjalankan/mengembangkan serta statistik keamanan internet di Indonesia.
Dari segi kebijakan dan visi pemerintah dalam ekonomi digital Indonesia. Pemerintah saat ini masih berfokus pada kabijakan ekonomi yang bersifat fiskal, sehingga kebijakan yang menguntungkan entrepreneur yang berkecimpung di dunia e-business masih relatif kurang. Namun dengan semakin majunya masyarakat Indonesia pemerintah tentu akan membuat kebijakan untuk mengimbangi dan mengatur pelaksanaan perekonomian digital.
Dari segi konsumen, walaupun perkembangan pengguna internet di Indonesia mulai meningkat. Namun, tidak menjamin banyaknya jumlah konsumen dalam transaksi ekonomi digital. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan internet untuk bermain game ataupun bersosialisasi dengan jejaring sosial. Selain itu masih kurangnya kepercayaan konsumen dalam melakukan transaksi online.
Ekonomi digital memang memiliki dampak yang signifikan terhadap pembangunan di Indonesia. Laporan dari Oxford Economics (2016) menyebutkan bahwa keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan jumlah lapangan kerja di Indonesia. Secara khusus, setiap 1 persen peningkatan penetrasi mobile diproyeksikan menyumbang tambahan 640 juta US Dollar kepada PDB Indonesia serta membuka 10.700 lapangan kerja baru pada tahun 2020. Kontribusi sektor TIK makin terasa signifikan terhadap PDB Indonesia, mengingat sektor TIK menyumbang 7.2 persen dari total PDB Indonesia. Walaupun angka ini masih jauh dibandingkan sektor lain, namun sektor TIK mengalami pertumbuhan sekitar 10 persen yang merupakan pertumbuhan terbesar dibandingkan sektor lain. Pertumbuhan ini pun juga jauh lebih besar dibandingkan pertumbuhan rata-rata PDB nasional yang hanya 5 persen. Maka tidak mengherankan jika pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang besar terhadap sektor ekonomi digital.
Lantas, apa saja tren pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia? Setidaknya terdapat 3 sektor yang sedang mengalami pertumbuhan pesat, yaitu on-demand services, financial technology (fintech), dan e-commerce. Di sektor on-demand services, Go-Jek menjadi pelopor utama dengan layanan pemesanan ojek berbasis aplikasi. Meskipun sudah berdiri sejak 2010, namun Go-Jek sendiri baru merilis aplikasi pada tahun 2015, dan sejak saat itu pertumbuhan layanan berbasis on-demand menjadi tumbuh pesat di Indonesia. Mengusung slogan an ojek for every need, Go-Jek memfasilitasi hampir semua layanan secara on-demand, mulai dari pengiriman barang, pemesanan makanan, bahkan hingga hal-hal yang tak terpikirkan sebelumnya seperti jasa cuci mobil dan bersih-bersih rumah.
Dampak yang ditimbulkan Go-Jek sangat signifikan. Dampak positifnya sudah jelas, Go-Jek mendorong pertumbuhan lapangan kerja baru yang menjanjikan yang dapat memberikan pemasukan lebih dibanding industri konvensional dengan jam kerja fleksibel. Selain itu, Go-Jek juga mencoba menjadi solusi atas absennya pemerintah dalam menyelesaikan masalah kemacetan dengan menawarkan mobilitas yang tinggi. Namun, banyak pula dampak disruptif yang ditimbulkan Go-Jek, terutama terhadap para ojek dan taksi konvensional. Penghasilan yang menurun dan kompetisi yang dirasa tidak adil menjadi pemicunya, sehingga banyak terjadi penolakan di daerah-daerah bahkan sampai berujung anarkis. Pemerintah pun berusaha turun tangan dengan meregulasi para pemain baru ini, namun regulasi yang ada terkesan terlalu berpihak kepada para pemain lama. Menarik untuk diikuti bagaimana dinamika kedepannya, mengingat tren layanan seperti ini masih akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun kedepan.
Industri Fintech juga menjadi salah satu primadona yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Laporan dari DailySocial mencatat bahwa dalam dua tahun terakhir pertumbuhan fintech start-up mencapai 78%, dan sebagian besar fokus di sektor pembayaran. Hal ini wajar mengingat fakta bahwa saat ini hanya 36% dari orang dewasa di Indonesia yang memiliki rekening di bank. Padahal, teknologi finansial adalah enabler penting bagi kesuksesan ekonomi digital. Selain itu, dampak dari fintech sendiri sangat terasa dalam hal mempromosikan layanan finansial yang inklusif. Dengan adanya fintech, masyarakat dapat melakukan pembayaran lewat pulsa telepon ataupun lewat minimarket secara mudah dibanding harus melakukan transfer lewat bank. Menyadari pertumbuhan industri fintech ini, pemerintah lewat Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersikap sangat supportif dengan menyusun peraturan mengenai peer-to-peer Fintech lending serta membuka Bank Indonesia Fintech Office (BI FTO) untuk memantau segala dinamika pertumbuhan industri fintech di Indonesia.
E-commerce juga menjadi industri yang mengalami pertumbuhan signifikan di Indonesia. Hal ini didasari fakta bahwa 8 juta masyarakat Indonesia sudah berbelanja secara online dan diprediksi terus meningkat. Perilaku konsumtif dan digital dari masyarakat Indonesia, ditambah meningkatnya jangkauan pasar menjadi pendorong utama. Tren ini pula yang membuat banyak pemain yang selama ini berjualan secara offline turut membuka toko online. Meski begitu, sektor e-commerce di Indonesia baru berkontribusi sebesar 0.8% dari total penjualan ritel, jauh dibawah Tiongkok (11%) dan Amerika Serikat (8%). Untuk itu, sesuai visi ekonomi digital 2020 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, Indonesia mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendukung ekosistem e-commerce di Indonesia, seperti Paket Kebijakan Ekonomi 14 tentang peta jalan e-commerce, 1 juta domain name gratis, digitalisasi 50 juta UKM, dan gerakan 1000 start-up digital.

Penutup

Melihat potensi yang besar di Indonesia, Visi Ekonomi Digital Indonesia 2020 bukanlah sebuah mimpi yang tak mungkin dicapai. Namun, ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan bersama, tidak hanya oleh Pemerintah Indonesia tapi juga oleh berbagai pihak terkait. Pertama, mengurangi kesenjangan digital di Indonesia. Pemerintah harus memastikan bagaimana masyarakat Indonesia dimanapun mereka berada bisa mendapatkan akses yang sama kepada layanan telekomunikasi, mengingat infrastruktur adalah syarat utama kesuksesan ekonomi digital. Hal ini memang menjadi salah satu perhatian Pemerintah lewat peluncuran rencana pitalebar Indonesia 2014-2019 dan penyelesaian pembangunan Palapa Ring di kawasan Indonesia Timur. Rencananya, proyek ini akan selesai pada 2019 sehingga diharapkan akses ke jaringan telekomunikasi akan semakin baik.
Isu kedua adalah terkait SDM. Walaupun start-up digital mengalami pertumbuhan yang masif, namun kebanyakan dari mereka mengalami kesulitan dalam hal menemukan talenta yang berkualitas dan sesuai kebutuhan industri. Akibatnya, sering terjadi talent war antar start-up dimana seorang talenta berkualitas menjadi rebutan berbagai start-up. Salah satu yang menjadi akar permasalahannya adalah sektor pendidikan tinggi Indonesia yang belum dapat menghasilkan SDM yang sesuai kebutuhan industri. Mengingat pentingnya SDM sebagai kunci peningkatan daya saing start-up Indonesia di kancah internasional, kolaborasi sektor bisnis dan akademik perlu ditingkatkan kembali sehingga tidak terjadi mismatch antara kedua sektor ini.
Terakhir, regulasi selalu menjadi isu utama jika kita bicara tentang start-up dan disruptive innovation. Faktanya, regulasi memang selalu tertinggal dibandingkan dinamika pertumbuhan teknologi yang sangat pesat. Namun, yang perlu dipastikan adalah bagaimana Pemerintah bersama pihak-pihak terkait dapat menyusun regulasi yang adaptif dan tidak mematikan inovasi digital. Pemerintah saat ini telah menunjukkan tren yang positif dalam hal penyusunan regulasi, namun di internal Pemerintah sendiri terdapat perbedaan perspektif dalam menanggapi inovasi digital. Contoh yang terlihat adalah bagaimana para pemain baru di sektor on-demand transportation terkesan mendapatkan regulasi yang tidak suportif dengan menyamakan mereka dengan para pemain lama. Namun di sisi lain sektor Fintech dan e-commerce mendapat perhatian dan dukungan yang sangat banyak. Belum lagi isu-isu lain seperti perlindungan data konsumen, keamanan transaksi dan isu-isu lain yang masuk dalam ranah cyber security. Lebih jauh, keberadaan sebuah badan khusus yang fokus mengkoordinasikan isu-isu terkait ekonomi digital menjadi sebuah keharusan, mengingat selama ini isu ekonomi digital diurus secara "keroyokan" oleh berbagai instansi pemerintah. Bila semua tantangan ini bisa ditangani secara serius, dan semua potensi yang ada bisa dimaksimakan, bukan tidak mungkin kita akan melihat Indonesia berjaya sebagai kekuatan ekonomi digital di ASEAN bahkan di dunia. Semoga visi besar ini bisa terwujud.

#Ecodigi 

Share:

Gerbang - gerbang logika dasar




Silahkan download dalam bentuk microsoft word klik download
Share:

Pengukuran medan magnet pada koil menggunakan gauss meter












Share:

TRIAC













Share:

Pengukuran resistor dengan jembatan DC









Share:

Pengukuran daya AC




















Share: