A. Pengertian Hari Akhir
Iman
kepada hari akhir atau hari kiamat adalah meyakini adanya kehidupan yang
kekal abadi setelah hancurnya alam semesta ini dan manusia akan mendapat
balasan yang seadil-adilnya tentang amal yang telah dilakukan sewaktu di
dunia.Tentang kapan datangnya hari kiamat, tidak ada yang dapat mengetahuinya
termasuk Nabi dan Rasul kecuali hanyalah Allah swt. Hari akhir sama dengan hari kiamat. Para Ulama’
membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra.
1.
Kiamat
Sugra, adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk, misalnya
kematian dan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir
dan sebagainya.
2.
Kiamat
Kubra, adalah kiamat besar Adalah hancurnya alam semesta dengan segala
isinya secara serempak, atau berakhirnya seluruh kehidupan makhluk alam ini
secara serempak.
Kapan terjadinya hari kiamat hanya Allah
yang tahu, tidak ada satu makhlukpun yang dapat mengetahui secara pasti kapan
kiamat terjadi (QS. Thoha : 15)
B. Tanda-tanda hari
akhir
Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh
Rasulullah saw dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syibah, Muslim dan
Turmudzi. Tanda-tanda hari kiamat adalah sebagai berikut :
1.
Tanda-tanda kiamat
kecil, antara lain :
1.
Hamba sahaya perempuan
melahirkan Tuannya
2.
Ilmu agama dianggap
tidak penting
3.
Perzinaan, Minuman
keras, Fitnah, Pembuhan meraja rela dimana mana.
4.
Jumlah wanita lebih
banyak daripada laki-laki dengan perbandingan 50:1
5.
Banyak terjadi gempa
bumi / Musibah / Bencana Alam
6.
Lahirnya Dajjal
(tukang dusta) yang mengaku dirinya utusan Allah swt
2.
Tanda-tanda kiamat
besar , anatara lain :
1.
Matahari terbit dari
barat
2.
Munculnya binatang
ajaib yang dapat berbicara
3.
Rusaknya Ka’bah dengan
sendirinya
4.
Seluruh manusia
menjadi kafir dan lenyapnya Al- Qur’an
5.
Berkuasanya Bangsa
Ya’juj dan Ma’juj di muka bumi.
C. Gambaran hari kiamat
menurut Al- Qur’an
1.
Datangnya hari
kiamat ditandai dengan tiupan sang sakala. ( Q.S.An- Naml : 87
2.
Bumi digoncangkan sekuat
kuatnya hingga mengeluar kan isi yang dikandungnya (QS. Al- Zalzalah
: 1 – 5)
3.
Gunung-gunung kemudian
pecah berterbangan menjadi pasir (QS. Al- Haqqah : 14)
4.
Matahari di gulung,
bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al- Infithor : 1 – 3)
5.
Manusia tidak dapat
menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap anaknya
sendiri. (QS. Lukman : 33)
D. Peristiwa yang berhubungan dengan
Hari Akhir :
1.
Yaumul
Barzah / Alam Kubur, Masa / waktu
antara sesudah meninggal nya seseorang sampai menunggu datangnya hari kiamat. “
(Q.S.Al Khafi ayat 99 )
2.
Yaumul
Baats, Masa dibangkitkannya manusia dari
alam kubur mulai dari manusia pertama sampai manusia terakhir ( Q.S. Al
Zalazalah ayat 6 )
3.
Yaumul
Mahsyar : Masa dikumpulkannya manusia
dipadang mahsyar untuk dihisab / diperhitungkan amal kebaikan dan keburukanya.
(Q.S. Ibrahim : 48)
4.
Yaumul
Hisab/ Mizan : Masa diperhitungkan / ditimbang
amal kebaikan dan keburukan manusia“ ( Q.S. Yasin : 65 )
5.
Syirot : Jembatan / jalan yang menghubungkan /
mengantarkan manusia kesurga atau neraka.
6.
Surga : Tempat balasan bagi orang yang beriman kepada
Allah SWT..(Q.S. Al Hajj : 23 )
7.
Neraka : Tempat balasan bagi orang yang ingkar kepada
Allah SWT.“ (Q.S. Az Zumar : 32 )
E. Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat
1.
Menjadikan manusia
bersikap hati-hati dalam hidup di dunia sehingga akan selalu taat kepada
petunjuk-petunjuk agam dan membatasi diri terhadap kesenangan hidup di dunia.
2.
Berusaha menjadi manusia
yang baik selama hidup di dunia, yakni berbakti kepada Allah swt, orang tua,
dan berbuat baik terhadap sesama manusia.
3.
Menyadarkan manusia akan
adanya hari akhir sebagai kehidupan yang hakiki bagi manusia.
4.
Menyadarkan manusia
bahwa kehidupan di hari akhir adalah tujuan setiap manusia yang hidup di dunia.
5.
Mendorong manusia untuk
memperbanyak amal sholeh dan meninggalkan segala larangan-larang-Nya.
Iman kepada
qada dan qadar termasuk rukun Iman yang ke- enam dan harus diyakini
kebenarannya oleh setiap muslimin dan muslimat. Iman kepada qada dan qadar
dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Iman kepada
Qada dan Qadar artinya percaya dan yakin bahwasahnya Allah SWT memiliki
kehendak, keputusan dan ketetapan atas semuanya makhlukNya termasuk segala
sesuatu meliputi semua kejadian yang menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk
manusia dan benda-benda yang ada di alam semesta. Kejadian itu bisa berupa
hidup atau mati, baik atau buruk, kemunculan atau kemusnahan. Sedangkan menurut
bahasa pengertian qada dan qadar adalah sebagai berikut :
A.
Pengertian Qada dan Qadar
1.
Arti Qada
1.
Qada berarti hukum atau keputusan ( Q.S.
Surat An- Nisa’ ayat 65 )
2. Qada
berarti mewujudkan atau menjadikan ( Q.S. Surat Fussilat ayat 12 )
3. Qada
berarti kehendak ( Q.S. Surat Ali Imron ayat 47 )
4. Qada
berarti perintah ( Q.S. Surat Al- Isra’ ayat 23
2. Arti
Qadar
1.
Qadar berarti mengatur atau menentukan sesuatu
menurut batas-batasnya ( Q.S. Surat Fussilat ayat 10 )
2. Qadar
berarti ukuran ( Q.S. Surat Ar- Ra’du ayat 17 )
3. Qadar
berarti kekuasaan atau kemampuan ( Q.S. Surat Al- Baqarah ayat 236 )
4. Qadar
berarti ketentuan atau kepastian ( Q.S. Al- Mursalat ayat 23 )
5. Qadar
berarti perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam
bentuk-bentuk batasan tertentu ( Q.S. Al- Qomar ayat 49
3. Dengan
kata lain Qada dan Qadar, adalah sama-sama merupakan ketetapan, keputusan,
kehendak Allah SWT atas seluruh Makhluk-Nya. Sebagaian pendapat mengatakan Qada
adalah ketetapan Allah SWT yang akan terjadi . Sedangkan Qadar, ketetapan Allah
SWT yang telah terjadi atas makhluk-Nya.
B. Ciri-ciri orang yang beriman kepada
qada dan qadar
Seorang muslim yang percaya akan adanya ketentuan Allah swt pastinya memiliki
tingkat ketaatan yang tinggi. Karena ketentuan Allah swt menyangkut hidup di
dunia dan di akherat. Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan
qadarnya Allah swt adalah :
1.
Mentaati perintah Allah swt dan menjauhi serta
meninggalkan segala larangan Allah swt
2. Berusaha
dan bekerja secara maksimal
3. Tawakkal
kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa
4. Mengisi
kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan hidup di
akherat
5. memperhatikan
dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah swt
6. bersabar
dalam menghadapi cobaan
C. Hubungan Qada dan Qadar
Qada dan
qadar merupakan satu kesatuan. Qada merupakan ketentuan, kehendak dan kemauan
Allah swt. Sedangkan Qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah swt. Qada
bersifatqodim (lebih
dahulu ada), sedangkan qadar bersifat hudus (baru). Seorang ahli bahasa Al-
Qur’an, Imam Ar- Raqib mengatakan bahwa Allah swt menakdirkan segala sesuatu
dengan dua macam cara yaitu : memberikan
qudrah atau kekuatan dan membuat ukuran serta cara-cara tertentu. Qada dan qadar biasa dikenal
dengan sebutan taqdir Allah swt.
D.
Jenis -jenis takdir
1. Taqdir
muallaq yaitu
qada dan qadarnya Allah yang masih digantungkan pada usaha atau ikhtiar
manusia. Suatu contoh seseorang ingin kaya, pintar, sehat dan lain lain ini
harus melalui proses usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu yang tidak
mungkin semuanya itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar. Sebagaimana firman Allah
swt berikut :
وَاَنْ
لَّيْسَ
لِلاِ
نْسَانِ
اِلاَّ
مَاسَعَى
(۳۹)
وَاَنَّ
سَعْيَهُ
سَوْفَ
يُرى
Artinya : “Dan
bahwasannya seseorang itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakan. Dan
bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian akan
diberi balasan yang paling sempurna”. (QS. An- Najm : 53/39-40)
اِنَّ
اللهَ
لاَيـُغَيِّرُ
مَا
بِقَوْمٍ
حَتَّى
يُغَيِّرُوْا
مَا
بِأَنـْفُسِهِمْط
Artinya : “Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu bangsa sehingga bangsa itu mau
mengubah keadaan (nasib) yang ada pada mereka sendiri”. (QS. Ar- Ra’du :
13/11)
2. Taqdir
mubrom yaitu
qada dan qadarnya Allah swt yang sudah tidak dapat diubah lagi oleh manusia,
walau ada ikhtiar dan tawakkal. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
وَلِكُلِّ
اُمَّةٍ
اَجَلٌ فَاِذَاجَاءَاَجَلـُهُمْ
لاَ
يَسْتَأْخِرُوْنَ
سَاعَةً
وَلاَ
يَسْتَقْدِمُوْنَ
Artinya : “Dan
tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya”. (QS.
Surat Al- A’raf : 7/34)
Semua yang
kamu lakukan selanjutnya harus dipasrahkan kepada Allah swt, karena Allah swt
adalah zat yang mengatur dan menentukan segala sesuatunya. Sebagaimana firman
Allah swt berikut :
وَعَلىَ
اللهِ
فـَتَوَكَّلُوْا
اِنْ
كُنْتُمْ
مُؤْمِنِيْنَ
Artinya : “Dan hanya kepada Allah hendaknya
kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS. Al- Maidah : 5/23)
E.
Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar
1.
Mendekatkan diri kepada Allah SWT ( Q.S. Al
Hadid ayat 22 )
2. Mendidik
manusia untuk senantiasa berusaha / ikhtiar ( Q.S. Ar Ra’du ayat 11 dan An Najm
ayat 39 – 42 )
3. Mendidik
manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal ( Q.S. Al Baqarah ayat 155 –
156 dan Ali Imran ayat 159 )
4. Mendidik
manusia untuk tidak besikap sombong /takabur ( Q.S. Lukman ayat 18 )
F. Contoh perilaku qada dan qadar
1.
Haris adalah seorang murid yang cerdas. Ia
jarang belajar dalam jangka waktu yang lama. Ia belajar hanya beberapa menit
sebelum waktu ulangan dimulai. Ketika menerima hasil ulangannya ia mendapatkan
nilai yang memuaskan.
2. Ketika
kelas VII SMP Zahid adalah siswa yang berprestasi biasa saja. Namun berkat
ketekunannya ia mampu mengejar ketertinggalan dari teman-temannya. Akhirnya
pada waktu ujian akhir sekolah ia mampu menjadi yang terbaik.
3. Zidane
berusia 13 tahun. Sekarang ia duduk di kelas VII. Kehidupan zidane masih
panjang berdasarkan usia hidup rata-rata penduduk Indonesia yaitu sekitar 64
tahun. Menginjak usia yang ke 15, ia menderita sakit keras. Berbagai model
pengobatan telah dijalaninya. Namun akhirnya ia meninggal dunia.
Tambahan
Dalam
kehdupan kita pernah mendengar istilah Sunnatullah. Sunnatullah berasal
dari kata bahasa arab sunnah yang artinya bersinonim dengan
kata tariqah berarti jalan yang dilalui. Kemudian kata
tersebut digabung dengan lafadz Allah swt sehingga menjadi kata majemuk Sunnatullah. Sunnatullah berarti
ketentuan-ketentuan atau hukum Allah swt yang berlaku atas segenap alam dan
berjalan secara tetap dan teratur.
Contohnya
adalah api yang sifatnya panas dan membakar, air yang sifatnya membasahi dan
mencari tempat yang rendah. Sifat seperti itu tetap dimanapun dan
kapanpun. Sunnatullah terdiri dari dua macam yaitu :
1. Sunnatullah
Qouliyah (قَوْلِيَةٌ) adalah Sunnatullah yang
berupa wahyu tertulis yaitu Al- Qur’an
2. Sunnatullah
Kauniyah (كَوْنِيَةٌ)adalah Sunnatullah yang
tidak tertulis dan berupa kejadian atau fenomena alam. Contoh api itu panas dan
membakar, matahari terbit dari timur dan terbenam di sebelah barat dan
pergantian siang dan malam. Wallahua’lam.